Kamis, 17 Desember 2009

Meninggalkan TAHLILAN...Siapa Takut??? (Maksud dari Pesan Tersebut)

Bismillah...

Setelah dikirimnya pesan "Meninggalkan TAHLILAN...Siapa Takut???" banyak sahabat Pecinta Qur'an & Sunnah yang membalas pesan tersebut pada inbox saya, ada sebagian yang mendukung dan mengiyakan tapi banyak pula yang menentang, ada satu pesan yang saya kira penting untuk dijawab dan diluruskan, mungkin banyak pula yang mempunyai pemikiran seperti sahabat kita yang satu ini, di bawah saya coba cantumkan pesan beliau dan jawaban saya (pada yang bersangkutan, mohon maaf saya publikasikan percakapan kita pada semua Anggota Group tanpa persetujuan anda)

---------------------------------------------------------------------------------------
Pesan yang masuk ke inbox saya :

dlm hal ni saya hny mo sherring kita hrs jgn slh persepsi jgn saling ingin benar satu sama lain'y,jgnlah hal yg seperti qunut, tahlil dsb selalu dibuat mnjadi perdebatan(kusir),inilah kelemahan kt sebagai sesama muslim msh mndebatkan hal2 yg seperti ni padahal msh ada hal yg lebih bsr hars diselesaikan klo bs kembalikan smua ni kepada diri kt masing2,salg instropeksi "apakah selama ni kt tlh mnejalankan perintah Allah secara menyeluruh...."?mo dikerjain or tdk itu bkn kehendak kita,krna kt da Allah yg kan menilai itu baik wat kt atau tdk,krna klo kt lht bnyk mnfaat dr tahlilan tsb.
@dzikrullah(tasbih,takbir,tahlil&mengagungkan nama Allah)
@ukuwwah lebih terjalin
@lebh bnyk mnfaat daripada mudharat'y,,,dsb.
yg slh klo hal trsebt dijadikan hal yg wajib,merugikan dr sndiri,didlm'y terdapt bacaan yg tdk ada tuntunan'y or da mksd trtentu...(dosa)!!!
dan dlm quran pun diperintahkan "berlomba2lah kamu dlm hal kebaikan..."
-mdh2han Allah selalu mwelindungi kt dr perbuatan tercela....amin

----------------------------------------------------------------------------------------
Jawaban saya :

Terima kasih atas perhatian anda akan pesan yang saya kirimkan.

Perlu dipahami dalam hal ini saya tidak sedikitpun bermaksud ingin benar sendiri dan membuka ruang untuk berdebat kusir di antara kita sesama muslim. Saya menghormati sesama muslim yang masih melaksanakan TAHLILAN, walaupun secara pribadi saya mempertanyakan apa yang menjadi rujukan atas ritual TAHLILAN tersebut.

Tujuan saya dalam menyampaikan tulisan di atas adalah hanya sebagai bahan introsfeksi untuk kita semua bahwa ternyata landasan ibadah yang kita lakukan masih berstandar ganda (ada standar lain selain Al-Qur'an & As-Sunnah), dalam hal ini standar akal/logika dan kepatutan menurut adat.

Saya sependapat dengan anda ("msh ada hal yg lebih bsr hars diselesaikan"), dengan CATATAN, kita sebagai muslim telah mempunyai pondasi akidah yang kuat, yaitu pondasi akidah yang berlandaskan Al-Qur'an & As-Sunnah. Dengan kata lain, saya berpendapat permasalah ritual TAHLILAN tidak bisa dianggap sebagai masalah sepele yang bisa dikesampingkan begitu saja, karena menurut sepengetahuan saya, banyak hal yang bertentangan dengan Sunnah Rosul... salah satu contohnya : dalam ritual TAHLILAN ada moment dimana kelompok yang TAHLILAN akan MENGHADIAHKAN BACAAN Al-Qur'an pada yang telah meninggal, prilaku ini TIDAK ADA SATUPUN dalil yang menjadi dasar rujukannya, malah sebaliknya Menurut madzhab Syafii, seperti dikutip Imam Nawawi dalam Syarah Muslimnya mengatakan bahwa bacaan qur'an (yang pahalanya dikirimkan kepada mayit) tidak dapat sampai. Dalilnya adalah "Dan seseorang tidak akan memperoleh selain apa yang dia usahakan" (QS An Najm 53: 39).

Anda sendiri juga telah mengakui bahwa ibadah yang tidak ada tuntunannya maka tidak boleh dilaksanakan, ini saya kutip pernyataan anda (yg slh klo hal trsebt dijadikan hal yg wajib,merugikan dr sndiri,didlm'y terdapt bacaan yg tdk ada tuntunan'y or da mksd trtentu...(dosa)!!!),

Hal ini yang saya kritisi dari orang2 yang selalu melakukan ritual TAHLILAN, apa yang menjadi rujukannya, dalam salah satu pesan balasan pada saya ada yang menuliskan apa salahnya berdo'a, mengagungkan nama Allah, menjalin ukhuwah dll, saya menjawabnya memang tidak salah semua amalan tersebut dilakukan, siapa yang berani bilang bahwa berdo'a, menganggungkan nama Allah, menjalin ukhuwah adalah amalan yang salah???? TIDAK ADA SATUPUN YANG MENGATAKAN HAL TERSEBUT, TERMASUK SAYA. Hanya kita mesti bijak dalam beribadah, apakah ritual TAHLILAN dengan segala tahap-tahapannya diatur oleh Al-Qur'an & As-Sunnah???? Apakah Rosul dan para sahabat pernah melakukan TAHLILAN?? Apakah karena hanya berladaskan logika bahwa ritual ini dianggap baik makan menjadi BENAR dalam ukuran ibadah?? Saya kira tidak, Ibadah haruslah sesuai dengan Al-Qur'an & As-Sunnah, ini dasarnya :

Hukum asalnya adalah haram, sampai ada dalil syar’i yang memerintahkan seseorang untuk mengerjakan

"Barang siapa yang melakukan sesuatu amal yang bukan dari perintah kami (Allah Subhanahu wa Ta'ala dan Rasul-Nya) maka amalan itu tertolak".(HR Muslim)

"Pada hari ini telah Aku sempurnakan agama kamu buat kamu dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku atas kamu, dan telah Aku redai Islam menjadi agamamu". (al-Maidah:3)

"Barangsiapa yang mengada-adakan sesuatu dalam urusan (agama) kami ini sedangkan ia bukan (dari kami) maka ia tertolak". (HR Bukhari dan Muslim)

Akhirnya, tanpa mengurangi rasa hormat pada sebagian muslim yang masih melakukan ritual TAHLILAN saya mengajak, mari kita telaah kembali dasar rujukan atas ritual TAHLILAN tersebut, jangan hanya merasa baik dan benar menurut adat lalu kita menapikan keterangan-keterangan yang Hak (bersumber dari Al-Qur'an & As-Sunnah).
Wallhu'alam bisowab....

Demikian saudaraku yang budiman,
salam hangat...

Tambahan... untuk menambah bahan bacaan, anda bisa cek di :
http://www.assalaam.or.id/forum-santri/ibadah/430-yasinan-dan-tahlilan.html
http://www.almanhaj.or.id/content/2272/slash/0

---------------------------------------------------------------------------------------

Demikian maksud dan tujuan saya mengirimkan pesan "Meninggalkan TAHLILAN...Siapa Takut???"

TIDAK ADA SEDIKITPUN NIATAN DALAM DIRI UNTUK BERDEBAT KUSIR ATAU MENDISKREDITKAN SEBAGIAN MUSLIM LAIN YANG MASIH MELAKUKAN RITUAL TAHLILAN.

MELALUI PESAN INI PULA, SAYA MOHON MAAF PADA SEMUA PIHAK YANG MERASA TERDHOLIMI.

Mari kita pelajari agama Islam dengan kepala dingin dan landasan yang kuat, sehingga keimanan kita akan semakin teruji...

Wallohu'alam bisowab....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

negeriads.com

Kegiatan Para Pecinta Qur'an & Sunnah