Minggu, 06 Desember 2009

Menangis dalam Islam

Assalamu'alaikum wr.wb..

Te2h dulu sy pernah curhat sm te2h masalah brdoa sambil menangis.
Smpai sekarang sy masih susah menangis teh kalo lagi brdoa mohon ampun sama Allah teh..
Te2h,apa itu berarti karena dosa sy yg terallu banyak, shingga saya jadi susah mnangis mmohon ampun sama Allah? Wassalam Wr.wb..(ukhti Y)

Assalamu’alaikum wr.wb, teh Sasa, saya akhwat yang mudah sekali terharu
bila melihat situasi yang menyentuh hati,
lewat apa yang dialami orang lain
atau yang terjadi pada diri sendiri,
kadang menangis sendiri bila ingat orang tua yang sudah meninggal,
saat membaca Al-Qur’an,
saat shalat, berdoa,
terutama juga menangis bila hati disakiti orang. Apakah saya termasuk orang yang cengeng teh? Karena keluarga saya, sering bilang kok gitu aza nangis? (ukhti A)
Jazakumullahu khairan katsira atas jawabannya, Wassalamu’alaikum wr.wb


Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh....
Teman2, yang dirahmati Allah swt..,dua pertanyaan di atas nampak saling melengkapi, ya??
Subhanallah....,
Syukur Alhamdulillah karunia terharu dan menangis, ternyata sangat didambakan oleh sebagian sahabat2 kita, ia adalah energi positif, mengapa demikian ??

Sesungguhnya hari-hari Rasulullah saw uswah kita, baanyak menaangis, hati beliau sangat mudah tersentuh oleh banyak peristiwa. Terutama, menangis terharu ingat pada Allah, berempati pada sesama, rajin muhasabah, rajin beristighfar, bertaubat, mentafakuri diri, alam semesta, teringat dan berdoa untuk orang tercinta yang sudah wafat, dll.

Fakta, banyak juga orang yang sangat susah tersentuh hati, susah menitikkan air mata apalagi berlinangan air mata, meski seharusnya untuk ukuran manusia yang dhaif (lemah), ia semestinya saat itu menangis, dan terharu.

Atau yang lebih parah pura-pura menangis, karena tanpa melilibatkan hati didalamnya, sebatas akting belaka, tentunya kita sulit mengukurnya, tapi orang terdekat akan hafal akan kebiasaan hati orang terdekatnya, yang menampakkan kekerasan hatinya, apalagi dia seiring mengungkapkan sendiri dengan pernyataan terus terang, bahwa dia memang memandang remeh orang yang menangis. “ Untuk apa menangis? “ , “Ngapain mesti nangis segala? “ “Bagiku, yang kayak begitu nggak buat aku nangis tuch, biasa saja,” sambil dengan nada menghina dan mengejek.

Yuk kita teropong diri kita masing2 saja, berupaya meneladani Rasulullah saw saja dech,
bagaimana dan kondisi hal2 apa yg membuat beliau menangis terharu...... :'(

Menangis karena Allah
“Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusuk.” (Q.S. Al- Isra : 109)
Rasulullah saw bersabda: “Tidak akan masuk neraka, seseorang yang menangis karena takut kepada Allah.. .”(H.R. Tirmidzi)
“… seseorang yang mengingat berzikir kepada Allah di tempat yang sunyi kemudian kedua matanya bercucuran air mata.” (H.R.Bukhari dan Muslim)

Menangis bertafakur
“Maka apakah kamu merasa heran terhadap pemberitaan ini? Dan kamu menertawakan dan tidak menangis?” (Q.S. An-Najm : 59-60)

Menangis karena mendengar dan membaca Al-Qur’an
“Dari Ibnu Mas’ud r.a., ia berkata: “Nabi saw. bersabda kepadaku: “Bacalah Al-Qur’an untukku. “Saya menjawab: “Wahai Rasulullah, bagaimana saya harus membacakan buat engkau, padahal Al-Qur’an diturunkan kepadamu?” Beliau bersabda: “Sesungguhnya aku ingin mendengar Al-Qur’an itu dibaca oleh orang lain.” Kemudian saya membacakan untuk beliau surat An-Nisa. Sampai pada ayat: “Fakaifa idzaa ji’naa min kulli ummatin bisyahiidin waji’naa bika ‘alaa haa ulaai shahiida (maka bagaimanakah halnya orang kafir nanti, apabila Kami mendatangkan seorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammmad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai umatmu),” beliau bersabda: “Cukup sampai di situ!” Kemudian saya menoleh kepada beliau dan saat itu kedua matanya sedang mencucurkan air mata.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

Menangis teringat akherat
Dari Anas r.a. ia berkata: “Rasulullah saw. pernah berkhutbah dan saya belum pernah mendengarnya. Beliau bersabda:”Andaikan kalian mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan pasti akan banyak menangis. “Anas berkata: “Mendengar yang demikian para sahabat Rasulullah saw. menutupi muka mereka sambil menangis terisak-isak.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

Menangis ketika sedang shalat
Dari Abdullah bin Asy Syikhkhir ra. Ia berkata: “Saya mendatangi Rasulullah saw. Sedangkan beliau sedang shalat, …, saat beliau menangis.” (H.R. Abu Daud dan Tirmidzi)

Menangis ketika menjadi imam shalat
Dari Ibnu Umar , ia berkata:”Ketika Rasulullah saw. sakit keras, ada seseorang yang menanyakan tentang imam shalat, kemudian beliau bersabda: “Suruhlah Abubakar untuk mengimami shalat!” Aisyah ra berkata: ”Sesungguhnya Abubakar itu orang yang amat lembut hatinya, apabila ia membaca Al-Qur’an ia tidak dapat menahan tangisnya. “Namun beliau bersabda: “Suruhlah ia (Abubakar) untuk menjadi imam!” (H.R. Bukhari dan Muslim)

Menangis ketika ditinggal wafat
Ketika wafat Siti Khadijah ra, Rasulullah saw pun menangis berduka, tapi tentunya beliau tidak meratap.

Menangis ketika diberi nasehat
“Dari Al-‘Irbadh bin Sariyahra. Ia berkata:Rasulullah saw. telah memberi suatu nasihat kepada kami, nasihat itu dapat menggetarkan hati dan mencucurkan air mata.”

Sejumlah keterangan di atas,
telah menggambarkan Rasulullah saw., para sahabat Rasulullah saw. pun menangis,
padahal mereka notabene laki2,
tidak benarlah bahwa pendapat menangis identik dengan sifat lemah,
atau bertingkah seperti wanita,
atau menangis tanda cengeng,
tetapi berarti menagis adalah wajar,
dan memang seharusnya, bila hati tersentuh ingat pada sang Pencipta , ajaranNya dan muhasabah peristiwa2 yang dialami dalam hidupnya. :'(

Wallahu’alam bishawwab.
by sasa esa agustiana / group Pecinta Qur'an & Sunnah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

negeriads.com

Kegiatan Para Pecinta Qur'an & Sunnah