Coky Alfiansyah
Bismillahirrohmaanirrohiem..
membaca dan berfikir ttg Realitas yg ada,.
salahsatunya munculnya KOMODITY PENGEMIS yang sudah menjadi boomerang bagi rakyat Indonesia...
mengapa...??
karena secara prinsip yg menjadi harapan adalah negeri ini bebas dari kemiskinan dan bisa menghasilkan uang dari hasil keringat ..
tapi di satu sisi...
Rakyatnya malah mencoba untuk bertahan untuk menjadi PENGEMIS...
karena dengan Hasil Materi yg lumayan menjanjikan...
saya pernah meng interview salah satu pengemis yg sudah berstatus "PENGEMIS TETAP" di masjid drh saya...
singkat kata..penghasilan yg dpt mrk peroleh paling sedikit Rp. 75rb per hari..spesial di hari jum`at mrk bisa dpt 200rb lebih..
spesial lg di bulan Ramadhan..
pas lebaran...
walhasil mrk bisa pulang kampung dgn nyewa Mobil AVANZA...
STIGMASI dan KONSEP :
1. dgn realitas yg di paparkan diatas...Apakah GEPENG termasuk FAKIR MISKIN atau tidak ..??.Jika tidak..termasuk golongan mana Mereka.???yg terkategorikan sebagai penerima Zakat dan Shodaqoh..
2. Transformasi AKHLAK dan MENTAL yg ISLAMI membentur BUDAYA dan IMAGE yg timbul ttg seorang MUSLIM...Apa dampak Negatif yg dihasilkan dari Ngemis..???bukankah Rosululloh mengajarkan..Bahwa Tangan diatas lebih baik daripada tangan di bawah..??
3. Kontribusi SUMBANGAN yang tersalurkan,.sama-sama berpahala ketika kita memberi PENGEMIS uang seribu perak dan ke Kencleng Mesjid..namun target pencapaian SHODAQOH itu apa..???..jarak berapa jauh RADIUS yg dihasilkan dengan Shodaqoh.>????
4. PEMBIASAAN diri yg terlatih,.ada pepatah menyebutkan "BISA karena BIASA"...membiasakan diri untuk mengemis..???..
Bukan maksud untuk menghina atau menghujat para PENGEMIS....
tapi coba kita Review dgn melihat History ROSULULLOH dalam mengemban visi MENGENTASKAN KEMISKINAN...
jika memang bermanfaat dan lebih banyak efek Positif menjadi Pengemis..ayao mari kita dukung....
tapi klo cuman hanya menjadi maslah RECEHAN tapi berdampak MILYARAN...kenapa juga gk kita STOP..!!!
Monggo dipersilahkan untuk berargumen....
Syukron..!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar